Sebuah
kesempatan berbagi dan menambah kawan melalui kegiatan Temu Nasional
Kewirausahaan Sosial di Semarang yang dilaksanakan oleh AKSI (Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia). Pada awalnya saya menduga ini kegiatan yang
seperti biasa, kumpul-kumpul, ha ha hi hi. Namun dalam waktu singkat pikiran saya salah. Cairnya pertemuan dalam kegiatan yang memiliki tujuan jelas dan luar biasa.
Kelompok
yang mengundang dalam kegiatan ini
adalah JRU (Jaringan Rumah Usaha) Semarang.
Konon mereka tidak terlalu peduli dengan popularitas. Selama 15 tahun
hanya berusaha untuk selalu melakukan “sesuatu” dan banyak “sesuatu” yang lain.
Usaha yang mereka lakukanpun mengarah pada usaha yang menguntungkan, bukan
usaha sosial. Namun setelah beberapa kali diskusi dengan Ilik SAS salah satu
tokoh JRU ini, saya menyimpulkan dalam aspek pelaksanaan usahanya banyak
yang memiliki aspek sosial dan mendasarkan pada model usaha sosial. Agak sulit diterangkan, sehingga lebih mudah dipraktekkan.
Dengan
melihat penampilan dan gaya masing-masing aktivis yang ada didalamnya rasa kagum sedikit demi sedikit muncul. Perasaan gembira bertemu dengan orang-orang yang suskses walau tidak serta merta ingin terlihat sukses. Karena hampir semua memiliki kontribusi besar terhadap
aktivitas yang berjalan di lingkungan masing-masing. Atribut kadang menjadi tidak
penting karena sebuah fakta, bahwa mereka merupakan bagian dari perubahan.
Hampir setiap
pemuda yang “ngurusi” kegiatan AKSI di Semarang ini merupakan pengusaha dengan
spesialisasi dibidangnya masing-masing. Tanpa rasa risih dan tetap memiliki
rasa percaya diri, mereka bekerja sama secara solid dan sungguh-sungguh. Rasa nge-'bos' mereka tinggalkan ditempat usaha masing-masing. Tentu
bisa ditebak, acara yang dilaksanakanpun sukses luar biasa.
Selamat
kepada kawan-kawan dan saudara-saudaraku JRU Semarang dan penggiat kewirausahaan sosial dari seluruh Indonesia. Mari susun dan rapatkan barisan
untuk menuju pertemuan dan kiprah membangun Indonesia menjadi lebih baik.
Temu Nasional Kewirausahaan Sosial
Merupakan
bagian penting dalam membahas model kebangkitan sektor ekonomi dengan tetap
mengedepankan nilai-nilai sosial. Usaha yang menguntungkan tapi tetap
menunjukkan karakter dan etika yang baik.
Kegiatan ini
dihadiri lebih dari 500 orang dari berbagai tempat. Banyak dari yang hadir
merupakan wajah-wajah yang hilir mudik menerima penghargaan atau sekedar nongol
di TV. Lebih dari 10 narasumber yang hebat mengisi acara TNKS ini.
Forum Wedangan
Forum ini
bersifat non formal. Kursi yang dipasang saat TNKS dikeluarkan dari dalam
ruangan dan disulap dengan karpet untuk “nglesot” atau lesehan. Bukan hanya
hadirin yang lesehan, pemateri juga lesehan.
Konon forum
ini sering sekali dilakukan. Bahkan kadang seminggu sekali. Namun dalam acara
ini secara khusus diadakan dalam rangka TNKS. Tempat yang paling sering
digunakan adalah Warung Wedangan yang dibangun dengan kebersamaan.
Forum ini
sering sekali menumbuhkan ide dan karya-karya yang cukup agresif dalam
membangun usaha dan membangun kompetensi.
Acara yang
digelar di Ballroom Hotel Dafam Semarang kali ini dibuka oleh Bambang Ismawan
(tokoh Bina Swadaya) dan diisi oleh tokoh-tokoh perubahan. Diantaranya adalah
Rhenald Kasali, Sandiaga S Uno, Kukrit (Kadin Jawa Tengah), Prie GS (budayawan)
dan moderator dilakukan oleh Ilik SAS.
Kehangat yang
menyeruak dalam membahas berbagai macam permasalahan dan peluang usaha dalam
kewirausahaan sosial sangat menarik dan inspiratif. Seolah, orang yang tidak
mengerti usahapun ingin segera melakukan usaha. Kejutan-kejutan pernyataan dan
dilontarkan para pembicara menjadikan topiknya serius dengan makna, namun
santai dalam rasa.
Terimakasih pak Jodi atas kehadirannya dalam acara TEMNAS AKSI di semarang
BalasHapusFebru,
www.rumahusaha.net
Kabarnya pertemuan selanjutnya di Surabaya ya Mas Febru?
BalasHapus