Selasa, 25 September 2012

Egrang Sebagai Media Belajar

Melalui pertemuan yang inspiratif di Semarang. Forum Wedangan yang diadakan oleh AKSI (Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia) yang dilakukan oleh JRU (Jaringan Rumah Usaha) beberapa waktu yang lalu. Sulit menghapus ingatan dibenak saya betapa ada orang-orang yang sangat serius dengan kewirausahaan sosial. Bahkan hingga kinipun saya belum bisa mendefinisikan dengan baik tapi mereka malah sudah pada jalan.

Pada saat berkenalan dengan Ciciek Farha, beliau sempat menanyakan lokasi Ledokombo. "Hayo dimana Ledokombo?" Barangkali dulu googlemap-pun belum bisa mengidentifikasikan. Namun kini serasa tidak sulit jika kita mau mengetikkannya di search engine.

Keberhasilan pemperkenalkan Ledokombo dengan aktivitasnya yang cukup prestisius yaitu egrang menjadi kata kunci yang mudah diingat. Iya betul, egrang adalah mainan anak-anak yang biasanya terbuat dari bambu dan membuat anak-anak seolah menjadi orang jangkung.

Kenapa Ciciek Farha memualai dari sana? Jawaban yang betul silakan cari sendiri jika perlu kunjungi Ledokombo. Bagi saya pilihan itu bukan sekedar iseng namun penuh strategi. Mendekati anak-anak Ledokombo yang awalnya banyak ditinggal orang tuanya menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) diberbagai negara lain membuat sentuhan atau aktivitas anak-anak ini agak berbeda.

Ciciek Farha berinisiatif membuat program yang bernama tanoker (bahasa Madura = kepompong) yaitu mengajak anak-anak belajar sambil bermain dengan media egrang. Lambat laun pendidikan anak-anak di Ledokombo semakin baik demikian juga dengan perkembangan egrang. Festival engrang beberapa kali juga diadakan disana. Bahkan anak-anak dan egrangnya seringkali diundang dieven-even anak-anak secara nasional di Jakarta.

Nah untuk informasi selanjutnya silakan kunjungi Ledokombo atau minimal ke http://www.tanoker.org/index.php/berita/58-festival-egrang-ledokombo-jember-revitalisasi-budaya-lokal-untuk-sebuah-proses-perubahan-sosial.html

Selamat terus berjuang mbak Ciciek. Kontribusi Anda turut membangun generasi muda patut dicontoh.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar