Kamis, 19 Juli 2012

Menyambut Ramadhan



Adakah yang paling dirindukan oleh orang-orang yang bertaqwa? Bulan Ramadhan yang penuh berkah, bulan yang sungguh mulia, bulan keutamaan bagai seribu bulan. Memanfaatkan secara maksimal dalam rangka ingin meraih keutamaannya adalah kerinduan orang-orang bertakwa.
Bulan Ramadhan ibarat air yang suci lagi bersih yang akan membersihkan seluruh bagian tubuh dari segala noda yang pernah mengotorinya. Setiap hal baik terutama ibadah yang kita lakukan di bulan ini merupakan ibadah yang memperoleh pahala berkali lipat.
Enam perkara untuk kesempurnaan puasa Ramadhan, yaitu;
Pertama, niatkan berpuasa Ramadhan sebulan penuh untuk meraih ridho Allah SWT agar kita termasuk orang yang bertaqwa. "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kamu puasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu,supaya kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa." (QS Al-Baqarah : 183)
Kedua, menjaga mata dengan menundukkan pandangan dan menahannya. Mencegah memandang kepada setiap hal yang dicela dan dibenci, sehingga bisa menyibukkan pikiran dan hati dari mengingat Allah SWT.
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman; “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui aoa yang mereka perbuat” (QS An-Nur : 30)
Ketiga, menjaga lisan dari omongan yang tidak perlu seperti membual, ghibah, berdusta, menggunjing, perkataan kasar, adu mulut, dan perdebatan sengit. Bulan Ramadhan saat yang paling tepat mengendalikannya dengan diam. Aktivitas mulut lebih banyak diisi dengan dzikrullah dan tilawah al-Qur’an.
Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya puasa itu tidak lain adalah perisai, apabila salah seorang di antara kamu sedang berpuasa maka janganlah berkata kotor dan jangan pula bertindak bodoh, dan jika ada seseorang yang menyerangnya atau mencacinya maka hendaklah ia mengatakan sesungguhnya aku berpuasa. sesungguhnya aku berpuasa. ” (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
Keempat, menahan pendengaran dari mendengarkan setiap hal yang tidak sepatutnya didengar atau dibenci (makruh). Setiap yang diharamkan perkataannya diharamkan pula mendengarkannya. Ramadhan melatih diri kita untuk mengelola informasi yang datangnya dari pendengaran. Filter ini diharapkan akan membuat muslimin mampu menyaring informasi yang benar dan memprosesnya menjadi aktivitas yang lebih bermanfaat.
Kelima, menahan berbagai anggota badan dari badan, tangan dan kaki dari hal-hal yang dibenci. Nabi SAW bersabda: “Berapa banyak orang yang berpuasa tetapi ia tidak mendapatkan dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga.” (Diriwayatkan oleh Nasa’i dan Ibnu Majah). Menahan perut merupakan bagian yang paling dilath dalam bulan Ramadhan ini. Banyak hasil penelitian dokter yang menyebutkan bahwa puasa secara rutin dan teratur mengakibatkan sistem metabolisme tubuh membaik.  
Keenam, tidak menggebu-gebu saat berbuka puasa seolah seluruh makanan dimeja pindah kedalam perutnya. Tidak ada wadah yang paling dibenci oleh Allah selain perut yang penuh dengan makanan.
"Makan dan minumlah kamu dan janganlah berlebih-lebihan sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS Al-A'raf : 31)
Pola makan diajarkan oleh Nabi SAW diantaranya, makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang. Didalam ajaran islam, makanpun memilik sistem manajemen. Selalu menyiapkan makanan dan minuman yang halal dan thoyib. Saat hendak makan didahului dengan berdoa sebagai bentuk syukur dan berharap manfaat makanan bagi tubuh kita.
Saat Ramadhan, sepanjang siang perut kita akan beristirahat. Maka saat berbuka tiba lambung tidak boleh dibuat kaget. Diawali doa lalu minum dan makanan yang manis semisal kurma, agar tubuh kembali memperoleh energi untuk melakukan aktivitas dan ibadah.
Ketujuh, hatinya selalu terjaga agar puasa yang dilakukan di bulan Ramadhan benar-benar diterima oleh Allah SWT. Bahkan saat berwudhupun, kita tidak akan berani berniat menelan air walau setetes. Ibroh dari hal ini, Ramadhan merupakan saat yang paling tepat belajar untuk tidak melakukan korupsi. Nabi SAW bersabda: “Puasa adalah amanah maka hendaklah salah seorang di antara kamu menjaga amanahnya. ” (Diriwayatkan oleh al-Khara’ithi dan sanad-nya hasan)
Datanglah Ramadhan, peluklah Ramadhan, sambutlah Ramadhan. Menangislah di dalamnya dalam mengucap syukur karena kita dipertemukan kembali. Muliakanlah kehadirannya. Allahumma ya Allah, jadikanlah bulan ini, bulan yang mulia buat kami, bulan yang mampu mengangkat derajat kami, bulan yang mampu menyelamatkan jiwa kami, bulan yang mampu mereda murka-Mu atas kami, bulan dimana Engkau ampuni segala dosa kami dan bulan yang akan memenangkan kami atas kaum yang dzalim. Hanya kepada-Mu kami berserah diri dan hanya kepada-Mu kami mohon ampunan. Marhaban ya Ramadhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar