Adakah yang paling dirindukan oleh orang-orang yang bertaqwa?
Bulan Ramadhan yang penuh berkah, bulan yang sungguh mulia, bulan keutamaan
bagai seribu bulan. Memanfaatkan secara maksimal dalam rangka ingin meraih
keutamaannya adalah kerinduan orang-orang bertakwa.
Bulan Ramadhan ibarat air yang
suci lagi bersih yang akan membersihkan seluruh bagian tubuh dari segala noda
yang pernah mengotorinya. Setiap hal baik terutama ibadah yang kita lakukan di
bulan ini merupakan ibadah yang memperoleh pahala berkali lipat.
Enam perkara untuk kesempurnaan puasa Ramadhan,
yaitu;
Pertama, niatkan berpuasa Ramadhan sebulan penuh untuk meraih
ridho Allah SWT agar kita termasuk orang yang bertaqwa. "Wahai
orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kamu puasa sebagaimana telah
diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu,supaya kamu menjadi orang-orang
yang bertaqwa." (QS Al-Baqarah : 183)
Kedua, menjaga mata dengan menundukkan pandangan dan menahannya. Mencegah memandang kepada
setiap hal yang dicela dan dibenci, sehingga bisa menyibukkan pikiran dan hati dari
mengingat Allah SWT.
“Katakanlah
kepada orang laki-laki yang beriman; “Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui aoa yang mereka perbuat” (QS An-Nur : 30)
Ketiga, menjaga lisan dari omongan yang tidak perlu seperti membual,
ghibah, berdusta, menggunjing, perkataan kasar, adu mulut, dan perdebatan
sengit. Bulan Ramadhan saat yang paling tepat mengendalikannya dengan diam. Aktivitas
mulut lebih banyak diisi dengan dzikrullah dan tilawah al-Qur’an.
Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya puasa itu tidak lain
adalah perisai, apabila salah seorang di antara kamu sedang berpuasa maka
janganlah berkata kotor dan jangan pula bertindak bodoh, dan jika ada seseorang
yang menyerangnya atau mencacinya maka hendaklah ia mengatakan sesungguhnya aku
berpuasa. sesungguhnya aku berpuasa. ” (Diriwayatkan oleh Bukhari
dan Muslim)
Keempat, menahan pendengaran
dari mendengarkan setiap hal yang tidak sepatutnya didengar atau dibenci
(makruh). Setiap yang diharamkan perkataannya diharamkan pula mendengarkannya. Ramadhan
melatih diri kita untuk mengelola informasi yang datangnya dari pendengaran.
Filter ini diharapkan akan membuat muslimin mampu menyaring informasi yang
benar dan memprosesnya menjadi aktivitas yang lebih bermanfaat.
Kelima, menahan berbagai
anggota badan dari badan, tangan dan kaki dari
hal-hal yang dibenci. Nabi SAW bersabda: “Berapa banyak orang yang berpuasa tetapi ia tidak mendapatkan dari
puasanya itu kecuali lapar dan dahaga.” (Diriwayatkan oleh Nasa’i
dan Ibnu Majah). Menahan perut merupakan bagian yang paling dilath dalam bulan
Ramadhan ini. Banyak hasil penelitian dokter yang menyebutkan bahwa puasa
secara rutin dan teratur mengakibatkan sistem metabolisme tubuh membaik.
Keenam, tidak menggebu-gebu
saat berbuka puasa seolah seluruh makanan dimeja pindah kedalam perutnya. Tidak
ada wadah yang paling dibenci oleh Allah selain perut yang penuh dengan makanan.
"Makan dan minumlah kamu dan janganlah berlebih-lebihan
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS Al-A'raf : 31)
Pola makan diajarkan oleh Nabi SAW diantaranya, makan
ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang. Didalam ajaran islam, makanpun
memilik sistem manajemen. Selalu menyiapkan makanan dan minuman yang halal dan
thoyib. Saat hendak makan didahului dengan berdoa sebagai bentuk syukur dan
berharap manfaat makanan bagi tubuh kita.
Saat Ramadhan, sepanjang siang perut kita akan
beristirahat. Maka saat berbuka tiba lambung tidak boleh dibuat kaget. Diawali doa
lalu minum dan makanan yang manis semisal kurma, agar tubuh kembali memperoleh
energi untuk melakukan aktivitas dan ibadah.
Ketujuh, hatinya selalu
terjaga agar puasa yang dilakukan di bulan Ramadhan benar-benar diterima oleh
Allah SWT. Bahkan saat berwudhupun, kita tidak akan berani berniat menelan air
walau setetes. Ibroh dari hal ini, Ramadhan merupakan saat yang paling tepat belajar
untuk tidak melakukan korupsi. Nabi SAW bersabda: “Puasa adalah amanah maka hendaklah
salah seorang di antara kamu menjaga amanahnya. ” (Diriwayatkan
oleh al-Khara’ithi dan sanad-nya hasan)
Datanglah Ramadhan, peluklah Ramadhan, sambutlah Ramadhan. Menangislah
di dalamnya dalam mengucap syukur karena kita dipertemukan kembali. Muliakanlah
kehadirannya. Allahumma ya Allah, jadikanlah bulan ini, bulan yang mulia buat kami, bulan yang mampu mengangkat
derajat kami, bulan yang mampu menyelamatkan jiwa kami, bulan yang mampu mereda
murka-Mu atas kami, bulan dimana Engkau ampuni segala dosa kami dan bulan yang akan memenangkan kami atas kaum yang dzalim. Hanya kepada-Mu kami berserah
diri dan hanya kepada-Mu kami mohon ampunan. Marhaban ya Ramadhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar