Memasuki hari ketiga puasa bulan Ramadhan tentunya
mengandung berkah tersendiri. Bagaimana manusia dilatih untuk membiasakan diri
untuk mulai berbenah akan segala hal. Rasa lapar dan haus barangkali sudah
mulai bisa dihiraukan atau dinkmati. Namun, sesuai dengan salah satu tujuan
puasa untuk berlatih sabar dan menahan diri. Sebagai mahluk yang memiliki
interaksi dengan hal lain tentunya hidup ini penuh dengan peraihan upaya. Upaya
sebagai seorang muslim adalah mendapatkan keridhoan Allah SWT dan selalu lebih
baik dari sebelumnya. Bagaimana seorang muslim mulai belajar menahan diri dan
mengendalikan diri. Bukan sekedar nafsu, namun pengetahuan (akal) juga harus
dipergunakan untuk meraih pahala dari Allah SWT.
Puasa Ramadhan merupakan salah satu berkah yang sangat
besar diberikan oleh Allah SWT kepada mahluknya. Puasa bukan sekedar menahan
lapar dan haus. Puasa merupakan upaya terbesar pengendalian diri dari manusia.
Bagi dirinya sendiri bahkan dengan mahluk lain.
Imam Ja’far (sa) berkata, ayahku berkata bahwa
Rasulullah saw pernah mendengar seorang perempuan yang memaki pembantunya, lalu
Rasulullah saw memanggilnya dengan membawa makanan dan berkata: “Makanlah
kamu.” Perempuan itu berkata: Aku puasa ya Rasulallah. Rasulullah saw bersabda:
“Bagaimana kamu berpuasa, sementara kamu memaki pembantumu, sesungguhnya puasa
itu tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi Allah menjadikan
puasa itu juga menahan diri dari selain itu, yaitu dari perbuatan dan ucapan
yang keji, alangkah lebih sedikitnya nilai puasamu dan lebih banyak kadar
laparmu. (kitab Mafatihul jinan, bab 2 pasal 3)
Doa untuk memasuki puasa hari ketiga di bulan Ramadhan, “Ya Allah, karuniakan kepadaku di dalamnya pengetahuan dan kesadaran, jauhkan daku di dalamnya dari kebodohan dan kepalsuan, dan berikan kepadaku bagian dari setiap kebaikan yang diturunkan di dalamnya dengan kedermawanan-Mu wahai Yang Maha Dermawan semua yang dermawan”. (Mafâtihul Jinân: bab 2, pasal 3)
Doa untuk memasuki puasa hari ketiga di bulan Ramadhan, “Ya Allah, karuniakan kepadaku di dalamnya pengetahuan dan kesadaran, jauhkan daku di dalamnya dari kebodohan dan kepalsuan, dan berikan kepadaku bagian dari setiap kebaikan yang diturunkan di dalamnya dengan kedermawanan-Mu wahai Yang Maha Dermawan semua yang dermawan”. (Mafâtihul Jinân: bab 2, pasal 3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar