Nak, sebentar lagi
Hari Raya Kurban. Anakku yang masih sekolah dasar itu mengernyitkan dahinya.
Seolah mau bertanya sesuatu atau terbersit sesuatu dibenaknya. “Hore, kita bisa
bakar kambing... eh bakar sate kambing”. Begitulah sebagian rasa suka cita
sebagian anak-anak dinegeri ini atau bahkan seluruh umat muslim dunia.
Barangkali ini juga yang secara turun-temurun dirasakan umat nabi Ibrahim AS.
Kurban ini bukan ritual semata, namun ibadah yang sangat dianjurkan oleh ajaran
Islam.
Bahkan kurban ini
menjadi salah satu ciri keislaman seseorang. Diriwayatkan dari Abu Hurairah,
Rasulullah SAW bersabda : ”Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang,
lalu ia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Ied kami.” [HR.
Ahmad dan Ibnu Majah]
Selayaknya
juga rasa gembiranya anak saya, kurban merupakan hari gembira bagi kaum dhuafa.
Bagi yang melaksanakannya dengan keikhlasan tentu akan membawa pahala dan bagi
yang menerima atau menikmati dagingnya adalah berkah yang tak terkira. Berbagi
dalam segala kebaikan tentu anjuran yang sangat mulia, apalagi dilakukan saat
hari besar. Sehingga dalam riwayat HR Muslim disampaikan bahwa,”Hari Raya Kurban
adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah”.
Dan,
berkurban adalah sebagian dari syiar agama Islam yang penting. “Dan bagi
tiap-tiap ummat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka
menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah
kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah
dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang
tunduk patuh (kepada Allah)” [Qur’an Surat Al Hajj:34]
Bila
mencintai anak-anak kita, sangat tepat mengenang ujian kecintaan Nabi Ibrahim
AS dari Allah. Peristiwa ini merupakan kejadian motivasi dan kisah cinta
sesungguhnya. “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha
bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat
dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia
menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya
Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya
telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah
kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu
telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian
yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”
[Qur’an Surat Ash Shaffat : 102 - 107]
Untuk
melaksanakan ibadah kurban terbaik hendaklah kita menyiapkan kurban seperti
berharap kebaikan dari setiap helai bulu hewan kurban. Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka
berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab:
“Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa
keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab:
“Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau
bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu
kebaikan.” [HR. Ahmad dan ibn Majah]
Melihat
anakku bersemangat dan gembira menyambut hari yang bahagia itu sambil mengguratkan
kartun di whiteboard membuat hidup ini lebih penuh makna. Semoga lambat laun
kita dan anak-anak kita semakin mengerti hakikat dan hikmah dari kurban yang
merupakan salah satu ibadah yang disukai oleh Allah.
Mari kita
persiapkan Kurban Terbaik, semoga amal ibadah kurban menjadi ibadah utama dan
mendapatkan ridho dari Allah SWT. Selamat Hari Raya Idul Adha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar