Bogor 530 tahun. Kesejukan Kota Bogor masih terasa dipagi hari. Namun embun
dan kabut yang dulu sering dirasakan oleh warga sudah sangat jarang dijumpai.
Mentari hangat yang menyeruak pepohonan di Kebun Raya Bogor menjadikan Kota Bogor
semakin menghangat.
Saat ini Kota Bogor mendapatkan tambah julukan selain kota
hujan dan kota petir, Kota Bogor merupakan kota sejuta angkot (angkutan kota),
kota kuliner (khusus hari sabtu dan minggu). Namun dulu saat jaman kolonial
Kota Bogor juga mendapat sebutan ‘Buitenzorg’ yang berarti tanpa kekawatiran.
Tanggal 2 Juni 2012 merupakan Hari Jadi Kota Bogor yang ke
530. Kota Bogor menyelenggarakan Bogor Culture Festival 2012 Seba Kuwerabakti
yang dipusatkan di Kebun Raya Bogor. Acara ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan
di Kota Bogor yang telah dilakukan sebelumnya; pameran ekonomi kreatif dan
obyek wisata Bogor, ngubek setu, lomba fotografi dan layang tradisional.
Hiruk pikuknya peringatan hari jadi ini semoga tidak
melupakan hakikat pembangunan kota masa depan. Perancangan dan pelaksanaan
pembanguna perkotaan merupakan proses yang berkelanjutan. Artinya bahwa seluruh
sumberdaya harus dioptimalkan sekaligus mendapat dukungan dari segala pihak.
Perencanaan dalam sebuah kota tentu saja bertujuan memilih
berbagai alternatif tujuan agar tercapai kota yang ideal. Menurut Kevin Lynch,
minimal ada 5 kriteria untuk mengarah ke dalam pembanguna kota ideal; vitality, sense, fit, access dan control. Namun ada 2 hal lagi yang
bersifat meta kriteria; efficiency
dan justice.
Dalam ajaran islam, tata ruangpun mendapat contoh langsung
dari Rasulullah SAW. Beliau menetapkan 4 unsur pokok dalam tata ruang dan
pembangunan kota yaitu; masjid (rumah ibadah), kediaman pemimpin yang
berdekatan dengan masjid (untuk aktivitas pemerintahan), pasar (untuk aktivitas
ekonomi), pemukiman penduduk (tentunya dengan berbagai fasilitas umum). Didalam
konsep pengelolaannya tidak dibenarkan ada lahan/ tempat yang mengganggur.
Dikemudian hari Kota Bogor tentu akan menjadi lebih besar
dari sekarang. Posisi Kota Bogor sebagai kota penyangga ibukota (Jakarta)
tentunya harus mempersiapkan diri dengan perkembangan. Tata kelola berbagai
bidang menjadi tantangan pemerintah dan warganya. Melalui berbagai kegiatan
pembangunan yang mendasarkan pada unsur-unsur pembangunan ekonomi, sosial dan
ekologi perlu dilakukan.
Semoga aktivitas Kota Bogor tidak sekedar berfoya-foya, obral
janji para calon pemimpin, tidak menampilkan wajah narsis para tokoh lewat
pemasangan spanduk, tidak rebutan lokasi strategis pemasang billboard, mengoptimalkan wilayah
perdagangan terutama bangunan yang tidak terpakai, menyediakan ruang publik yang
beretika, menyiapkan tempat-tempat menuntut ilmu dan lain-lain sesuai
kebermanfaatannya.
Dalam peringatan hari jadi Kota Bogor ke 530 ini semoga
pemimpin dan warga Kota Bogor selalu mengingat petunjuk Allah SWT. “Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami)
itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (QS al-A’raaf:96).
Selamat
Hari Jadi Kota Bogor ke 530. Semoga menjadi kota yang didambakan sebagai tempat
untuk meraih khusnul khotimah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar