Sabtu, 02 Juni 2012

Bogor 530 Tahun



Bogor 530 tahun. Kesejukan Kota Bogor masih terasa dipagi hari. Namun embun dan kabut yang dulu sering dirasakan oleh warga sudah sangat jarang dijumpai. Mentari hangat yang menyeruak pepohonan di Kebun Raya Bogor menjadikan Kota Bogor semakin menghangat.

Saat ini Kota Bogor mendapatkan tambah julukan selain kota hujan dan kota petir, Kota Bogor merupakan kota sejuta angkot (angkutan kota), kota kuliner (khusus hari sabtu dan minggu). Namun dulu saat jaman kolonial Kota Bogor juga mendapat sebutan ‘Buitenzorg’ yang berarti tanpa kekawatiran.

Tanggal 2 Juni 2012 merupakan Hari Jadi Kota Bogor yang ke 530. Kota Bogor menyelenggarakan Bogor Culture Festival 2012 Seba Kuwerabakti yang dipusatkan di Kebun Raya Bogor. Acara ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan di Kota Bogor yang telah dilakukan sebelumnya; pameran ekonomi kreatif dan obyek wisata Bogor, ngubek setu, lomba fotografi dan layang tradisional.

Hiruk pikuknya peringatan hari jadi ini semoga tidak melupakan hakikat pembangunan kota masa depan. Perancangan dan pelaksanaan pembanguna perkotaan merupakan proses yang berkelanjutan. Artinya bahwa seluruh sumberdaya harus dioptimalkan sekaligus mendapat dukungan dari segala pihak.

Perencanaan dalam sebuah kota tentu saja bertujuan memilih berbagai alternatif tujuan agar tercapai kota yang ideal. Menurut Kevin Lynch, minimal ada 5 kriteria untuk mengarah ke dalam pembanguna kota ideal; vitality, sense, fit, access dan control. Namun ada 2 hal lagi yang bersifat meta kriteria; efficiency dan justice.

Dalam ajaran islam, tata ruangpun mendapat contoh langsung dari Rasulullah SAW. Beliau menetapkan 4 unsur pokok dalam tata ruang dan pembangunan kota yaitu; masjid (rumah ibadah), kediaman pemimpin yang berdekatan dengan masjid (untuk aktivitas pemerintahan), pasar (untuk aktivitas ekonomi), pemukiman penduduk (tentunya dengan berbagai fasilitas umum). Didalam konsep pengelolaannya tidak dibenarkan ada lahan/ tempat yang mengganggur.

Dikemudian hari Kota Bogor tentu akan menjadi lebih besar dari sekarang. Posisi Kota Bogor sebagai kota penyangga ibukota (Jakarta) tentunya harus mempersiapkan diri dengan perkembangan. Tata kelola berbagai bidang menjadi tantangan pemerintah dan warganya. Melalui berbagai kegiatan pembangunan yang mendasarkan pada unsur-unsur pembangunan ekonomi, sosial dan ekologi perlu dilakukan.

Semoga aktivitas Kota Bogor tidak sekedar berfoya-foya, obral janji para calon pemimpin, tidak menampilkan wajah narsis para tokoh lewat pemasangan spanduk, tidak rebutan lokasi strategis pemasang billboard, mengoptimalkan wilayah perdagangan terutama bangunan yang tidak terpakai, menyediakan ruang publik yang beretika, menyiapkan tempat-tempat menuntut ilmu dan lain-lain sesuai kebermanfaatannya.

Dalam peringatan hari jadi Kota Bogor ke 530 ini semoga pemimpin dan warga Kota Bogor selalu mengingat petunjuk Allah SWT. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (QS al-A’raaf:96).

Selamat Hari Jadi Kota Bogor ke 530. Semoga menjadi kota yang didambakan sebagai tempat untuk meraih khusnul khotimah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar