Nasi yang kita konsumsi ternyata tidak semuanya diproduksi oleh petani dalam negeri. Cukup banyak juga beras adalah produk import. Apa bedanya beras dalam negeri dan import? Secara sepintas bahkan sulit dijawab. Namun kalau jeli dan mau sedikit berpikir, maka anda akan tahu jawabannya. Bahkan jika penasaran, anda bisa mulai berselancar ditemani oleh Google atau 'search engine' didunia maya.
Beras produksi dalam negeri sebenarnya tidak kalah dengan yang import. Bahkan secara umum memiliki keunggulan secara komparatif dan kompetittf. Disini saya tidak akan membahas tentang beras import dan 'mafia' yang terlibat didalamnya. Beras dalam negeri lebih menarik untuk dibicarakan.
Saat ini memproduksi beras di negara kita tidak semudah apa yang kita bayangkan. Tantangan dan rintangan sungguh luar biasa. Dari mulai persiapan tanam, dari ketersediaan lahan, kesediaan air dan isntalasinya, tenaga kerja produktif. Saat tanam, ketersediaan benih, sarana produksi yang mencakup pupuk, obat-obatan untuk organisme pengganggu. Hingga panenpun masih juga banyak kehilangan hasil karena salah cara penanganan, harga gabahpun sering mendapati perlakuan yang tidak adil.
Maka keberhasilan produk padi hingga ke nasi yang baik (sehat, aman, enak dan bergizi) merupakan hasil perjuangan dan jerih payah petani. Mereka perlu mendapat apresiasi. Bentuk apresiasi apa yang nyata bagi mereka? Salah satunya adalah mengharhai 'lebih' hasil karya mereka bak karya maestro. Jika produk mereka cukup representatif jangan ragu-ragu untuk membayarnya.
Saya bersyukur menemukan Beras SAE yang diproduksi oleh mitra tani sehat yang dibina oleh Pertanian Sehat Indonesia. Produk ini asli diproduksi oleh kelompok petani yang mendapat binaan komplit dalam aktivitas produksi dan budidaya. Produk yang dikemas menjadi Beras SAE adalah 'fresh from the oven'. Warna berasnya natural (tidak teramat putih namun akan putih saat dimasak). Dan yang membangkitkan selera makan adalah harum nasinya. Rasanya pas antara pulen dan bertekstur halus.
Produk ini dari segi harga uga masih masuk akal. Apalagi dalam proses budidayanya menggunakan kaidah kaidah ramah lingkungan. Bebas dari residu bahan kimia berbahaya. Sumber beras jelas dari negara kita, sudah mendapat ijin dari dinas industri. Jika penasaran dan ingin mengikuti jejak saya, silakan kunjungi websitenya di www.pertaniansehat.com atau minta kontak agennya diwilayah jabodetabek. Selamat mencoba dan dapatkan pola hidup sehat dengan mulai mengkonsumsi produk bebas residu bahan kimia berbahaya. Keluarga bisa sehat dengan tetap bisa makan enak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar